JAKARTA - Berbeda dengan universitas lain yang menolak beroperasinya perguruan tinggi asing di Indonesia, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Ir Joni Hermana, mengaku setuju dengan adanya kampus asing di Indonesia. Menurutnya pemberian izin ini dapat memacu semangat perguruan tinggi negeri (PTN) untuk terus berkarya bagi masyarakat Indonesia.
Ia juga menjelaskan bahwa perizinan ini merupakan hasil dari penandatanganan Persetujuan Umum Mengenai Tarif Perdagangan atau The General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Dalam perjanjian tersebut dijelaskan bahwa tidak boleh ada batasan dalam melakukan investasi dalam berbagai sektor di setiap negara termasuk pendidikan.
“Ini adalah konsekuensi yang harus diterima Indonesia, justru ini membuat PTN akan semakin bersemangat memberikan yang terbaik,” ujarnya seperti dilansir laman ITS, Rabu (7/3/2018).
Ia juga mengajak perguruan tinggi lain agar tak perlu cemas soal kebijakan tersebut. Mungkin wajar bagi perguruan tinggi swasta jika merasa cemas karena semakin ketatnya persaingan. Namun, dari situlah justru PTS punya tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan agar tak tergeser oleh eksistensi kampus asing.
Perizinan operasi perguruan tinggi luar negeri ini juga akan memberi dampak positif bagi masyarakat Indonesia khususnya dari segi biaya karena dibanding biaya mengirim putra putri kuliah ke luar negeri, adanya kebijakan ini bisa memotong anggaran biaya hingga 50 persen. Nantinya para mahasiswa akan menggunakan ilmunya untuk mengabdi pada Indonesia karena mereka menuntut ilmu di Indonesia.
“Mahasiswa harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kalian bisa memilih PTA atau PTN, tapi kalau universitas negeri sudah pasti punya tujuan pengabdian masyarakat,” pesannya.
(sus)
https://news.okezone.com/read/2018/03/06/65/1868738/berdiri-di-indonesia-rektor-its-kampus-asing-beri-dampak-positifBagikan Berita Ini
0 Response to "Berdiri di Indonesia, Rektor ITS: Kampus Asing Beri Dampak Positif"
Post a Comment