The education and cultural exchange program menjadi semangat bagi Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng dalam meningkatkan kemampuan akademik dan non-akademik mahasiswanya. Lewat program yang dikembangkan di Pattani, kampus yang dipimpin Khalirur Rahman ini menggandeng sejumlah sekolah dan universitas di negara berjuluk Gajah Putih tersebut.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.00 waktu Pattani. Sebuah mobil Toyota Hi Ace masuk di halaman parkir Rainbow Hotel tempat kami menginap. Rombongan yang berisi perwakilan kampus di Indonesia, termasuk IAI Ibrahimy Genteng, bergegas masuk ke dalam mobil tersebut.
Sebagai pemandunya, perwakilan dari Abroad Alumni Association of Southern Border Provinces masih bersedia menemani rombongan selama di Pattani. Hari itu, mobil berwarna silver ini bertolak menuju kampus Prince of Narathiwat University (PNU) yang ada di daerah Narathiwat. Jarak dari Pattani menuju lokasi tersebut lebih kurang 110 km.
Seperti pengalaman sebelumnya dalam menjelajah jalanan di Thailand Selatan, khususnya di Pattani, jalan raya yang lebar dan cukup mulus membuat perjalanan terasa tidak begitu lama. Jarak tempuh ratusan kilometer hanya ditempuh dalam 1,5 jam. ”Jalannya lebar dan mulus jadi cepat,” ujar Rektor IAI Ibrahimy Genteng Khalilur Rahman.
Masuk ke Kota Narathiwat, laju mobil bergerak menuju ke kampus milik pemerintah Thailand ini. Mobil yang kami tumpangi langsung berhenti dan menurunkan penumpang di depan kantor Rektor PNU. Di halaman depan, petugas dari kampus sudah menyapa kehadiran perwakilan kampus asal Indonesia ini.
Sambutan semakin terasa jelas dengan keberadaan layar televisi yang ada di tangga menuju lantai dua. Layar kaca ukuran 32 inci itu memuat tulisan ”Warmly Welcome Delegates From Indonesia Universities”. Rombongan kemudian diarahkan menuju PNU Senate Meeting Room.
![KERJA SAMA: Rektor IAI Ibrahimy Genteng Khalirur Rahman meneken MoU dengan Dr Abdullah Thulu (kiri) perwakilan dari Rusmee Sthapana School di Pattani, Thailand, kemarin.](https://radar.jawapos.com/radar/thumbs/l/radarbanyuwangi/news/2018/06/26/perluas-kerja-sama-dari-sd-sma-hingga-kampus_c_1_83285.jpeg)
KERJA SAMA: Rektor IAI Ibrahimy Genteng Khalirur Rahman meneken MoU dengan Dr Abdullah Thulu (kiri) perwakilan dari Rusmee Sthapana School di Pattani, Thailand, kemarin. (RAMADA KUSUMA/RABA)
Di sana perwakilan kampus asal Nusantara ini sudah ditunggu dekan dari seluruh fakultas yang ada di PNU. Dari PNU, delegasi dari kampus Indonesia diterima oleh Asisten Profesor Dr Chongrak Palasai yang merupakan Chairman of PNU Senate. Pertemuan berlangsung dalam situasi gayeng dan hangat.
Dalam kesempatan itu, Chongrak Palasai memaparkan tentang keberadaannya kampusnya. PNU memiliki beberapa fakultas di antaranya Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Seni Liberal, Fakultas Ilmu Manajemen, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, serta Fakultas Sains dan Teknologi. Selain itu, kampus ini juga memiliki perguruan tinggi dan institut yang diselenggarakan oleh PNU.
Institut itu di antaranya Technical College, Sekolah Pertanian dan Teknologi, dan Institut Studi Islam dan Arab. ”Kami sangat mengapresiasi dan bangga menerima kehadiran Anda semua. Ini sebuah kehormatan bagi kami,” kata Chongrak Palasai saat menyambut rombongan kampus dari Nusantara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah menghasilkan komitmen untuk saling mengembangkan pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia. Pertukaran mahasiswa akan menjadi ujung tombak sebagai tindak lanjut dalam pertemuan itu. Selepas pertemuan yang berlangsung lebih kurang 1,5 jam tersebut, rombongan berkesempatan meninjau dari dekat keberadaan kampus PNU.
Didampingi Chongrak Palasai, rombongan melihat mulai dari sarana perkuliahan yang dimiliki kampus ini. Tidak hanya ruang perkuliahan, ruang praktik mahasiswa untuk prodi teknik dan kedokteran hingga keperawatan juga dipamerkan kepada rombongan duta kampus asal Indonesia. ”Kerja sama ini menjadi penyemangat bagi kita untuk terus meningkatkan kemampuan mahasiswa,” ujar Khalirur Rahman.
IAI Ibrahimy sendiri terus memperluas kerja sama dalam the education and cultural exchange program. Tidak hanya menyasar kampus yang menjadi target untuk menjalin kerja sama melalui memorandum of understanding (MoU), perguruan tinggi yang berada di Genteng ini juga menggandeng sekolah mulai dari tingkatan sekolah dasar hingga atas yang ada di Pattani.
![TANCAP GAS: Mahasiswa IAI Ibrahimy M. Dhiaur Rahman langsung melaksanakan KKN/PPL dengan mengajar sebuah madrasah di Pattani.](https://radar.jawapos.com/radar/thumbs/l/radarbanyuwangi/news/2018/06/26/perluas-kerja-sama-dari-sd-sma-hingga-kampus_c_2_83285.jpeg)
TANCAP GAS: Mahasiswa IAI Ibrahimy M. Dhiaur Rahman langsung melaksanakan KKN/PPL dengan mengajar sebuah madrasah di Pattani. (RAMADA KUSUMA/RABA)
Puas berkeliling di sekitaran PNU, rombongan kemudian kembali ke Pattani. Pembimbing IAI Ibrahimy Genteng Khalirur Rahman dan Lukman Hakim Achmad Hariyanto memantau langsung hari pertama pelaksanaan KKN/PPL mahasiswanya di Thailand Selatan. ”Mereka aktif melakukan kegiatan mulai hari ini (Senin 25/6),” beber Wakil Rektor IAI Ibrahimy Lukman Hakim Achmad Hariyanto.
Mahasiswa KKN/PPL di Thailand juga berasal dari disiplin kelimuan dan spesifikasi kemahiran berbeda. Mereka ada yang mahir dalam bidang mengajar, ceramah, hingga informasi teknologi. Dengan basis keahlian itu, mahasiswa diharapkan bisa untuk mampu mentransfer serta menyerap ilmu dan pengetahuan selama di negeri orang.
Selama melaksanakan KKL/PPL, mahasiswa akan diberikan kompensasi langsung dari sekolah tempat mereka mengajar. Hasilnya bisa untuk biaya hidup bulanan di Pattani. Pendapatannya pun lumayan. Mengisi khotbah Jumat saja, mahasiswa bisa mendapatkan infak 1.000 bath. Untuk mereka yang mengajar, per bulan mereka bisa mengantongi 2.000 bath per bulannya.
Tapi bukan itu tujuannya. IAI Ibrahimy Genteng ingin kegiatan ini menjadi sarana mahasiswa untuk mengasah kemampuan dalam menyerap pengalaman dan ilmu baru. Serta berbagi ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat lainnya. Di sisi lain nilai syiar dan dakwah Islam turut masuk di dalam program kegiatan ini.
Aktivitas hari pertama Senin kemarin (25/6) diisi kegiatan yang bermacam-macam. Sebagian langsung tancap gas untuk melaksanakan matriks kegiatan yang telah disusun bersama sekolah. ”Ini tadi ada yang masih diajak Babo sama Umi-nya untuk ikut belanja kebutuhan sebulan dulu,” ujar Khalilur Rahman.
Seperti Mohamad Dhiaur Rahman ini misalnya. Mahasisa IAI Ibrahimy jurusan Pendidikan Agama Islam ini langsung nyetel dengan sekolahnya. Dia memberikan pelajaran sekolah seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, fiqih, dan lainnya. ”Saya sudah mulai. Ini tadi langsung ngajar,” kata Dhiaur Rahman.
(bw/nic/rbs/JPR)
Rekomendasi Untuk Anda
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perluas Kerja Sama dari SD, SMA, hingga Kampus"
Post a Comment