Untuk mengetahui hal ini, kumparan menanyakan kepada tiga mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Berikut empat jawaban mereka soal perbedaan ospek di Indonesia dengan luar negeri.
1. Enggak ada senioritas
"Walau acara ospek ditangani sama organisasi mahasiswa di sana, untungnya enggak pernah mengalami dimarahi sama senior. Enggak ada juga ospek yang berhubungan sama senioritas," ujar Gina kepada kumparan, Kamis (9/8).
Senada dengan Gina, Andra mahasiswa semester 6 jurusan informatika di Universitas Fachhochschule Aachen, Jerman, mengatakan seniornya bahkan tak peduli dengan mahasiswa baru.
"Enggak ada senioritas, mereka biasa aja sama kita. Enggak galak, tapi enggak yang jahat juga. Lebih tepatnya enggak peduli," ucapnya.
Dyota, alumni jurusan Journalism and Behavioral Studies di Universitas Monash, Australia, menambahkan tak ada senior yang angkuh karena semua membantu mahasiswa baru. "Bahkan kita enggak tahu mana yang anak lama, mana yang baru, karena semuanya membaur," jelas Dyota.
2. Enggak disuruh buat prakarya
Selama ospek Gina juga enggak pernah diberikan tugas yang aneh. Ia hanya perlu datang, duduk, dan mengikuti rangkaian acara.
"Urusan pakaian bebas, enggak disuruh bawa apapun. Cuma disuruh kumpul untuk ikut seminar," ujarnya sambil tertawa.
Begitu pun Andra. Cowok 23 tahun ini menjalankan ospeknya dengan senang karena enggak perlu buat tugas. "Enggak ada tugas, datang aja ke kampus sesuai jadwal," kata dia.
3. Enggak wajib ikut ospek
Tak seperti di Indonesia, kampus luar negeri tidak mewajibkan mahasiswa barunya untuk menghadiri ospek. Mahasiswa yang absen juga tidak dihukum bila absen selama ospek berlangsung
Baca Juga :
Tak hanya ketinggalan informasi kampus, Andra menyebut absen sewaktu ospek buat mahasiswa baru susah mendapat teman.
"Nanti pas kuliah soalnya bakal lebih susah lagi buat akrab sama temen-temen," tambah Andra.
"Penting enggak penting gitu. Bahkan gue sempat bolos ospek dua hari," ungkap Gina.
4. Tugas ospek diganti sama games
Berbeda dengan ospek kampus Indonesia yang menuntut mahasiswa baru untuk mengerjakan serentetan tugas, di universitas luar negeri rangkaian ospek diisi dengan festival dan games seru.
Gina menyebut ospek yang dijalaninya membantu dalam mencari teman lewat rangkaian games yang dibawakan secara santai. "Games itu juga dibagi per kelompok. Dan di kesempatan itu bisa jadi momen sharing dengan teman-teman," ucap Gina.
Sedangkan Andra mengatakan selama empat hari ospeknya berisi games berbeda. Hari pertama games kelompok di dalam kampus, lalu hari kedua dan ketiganya games keliling kota.
"Liat kota dan tempat menarik. Pas jalan juga ada games semacam jurit malem tapi diadainnya sore. Jadi tiap tempat ada seniornya terus disuruh ngelakuin hal bodoh kayak selfie telanjang dada. Tapi kalo lo enggak mau ya enggak masalah. Seru-seruan aja," cerita Andra.
Bahkan di kampusnya, tiap malam ospek diakhiri dengan pesta mahasiswa untuk berbaur bersama senior atau teman se-angkatan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Perbedaan Ospek di Kampus Indonesia dengan Luar Negeri"
Post a Comment