Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemarin, Jumat (22/6/2018) Universitas Semarang (USM) meresmikan halte dan taman bus rapid transit (BRT) Trans Semarang di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.
Di lokasi itu yang tepatnya di depan Gelora USM Kompleks Kampus UMS tersebut merupakan jalur lintasan BRT Koridor VII Terminal Terboyo-Jalan Pemuda Kota Semarang. Dari halte dan taman BRT yang dinilai megah tersebut kemudian dihibahkan kepada Pemkot Semarang.
“Shelter (halte) BRT Trans Semarang tersebut adalah contoh partisipasi dari para stakeholder. Yang ada di USM tersebut merupakan bentuk kedua. Sebelumnya ada hibah dari pengusaha di kompleks Java Mall,” jelas Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti.
Kepada Tribunjateng.com, Sabtu (23/6/2018), Ade pun menginformasikan bakal ada partisipasi lain ke depannya yang juga turut serta membangunkan shelter khusus. Tetapi bentuknya seperti apa, pihaknya belum bisa memastikannya.
“Setelah USM, rencananya bakal ada lagi yang mungkin bentuknya tidak jauh berbeda. Yakni di Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), serta Unika Soegijapranata Semarang,” bebernya.
Dia menyampaikan, berkait rencana pembangunan yang dilakukan pihak stakeholder tersebut, pihaknya pun telah memberikan contoh desain untuk setidaknya pula bisa dicontoh atau dikembangkan. Namun harus sesuai standar shelter BRT yang telah ada.
“Contohnya seperti tingkat kemiringan jalur difabel. Untuk kemegahan bangunan shelter BRT tersebut, kami tidak mewajibkan. Itu kami serahkan kepada stakeholder yang hendak berpartisipasi,” tandasnya.
Namun sebatas informasi, lanjutnya, berkait pembangunan shelter BRT yang kemarin Jumat (22/6/2018), oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi agar halte dan taman BRT USM bisa dicontoh, pihaknya akan mencoba menghitung sesuai kemampuan anggaran yang ada.
“Mewah dan megah hal tersebut --Halte dan Taman BRT USM--. Dari sisi manfaatnya memang cukup banyak. Satu di antaranya semakin nyaman dan senang calon penumpang di shelter tersebut. Tetapi coba kami hitung, kira-kira bisa tidak anggarannya,” tuturnya.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak USM, untuk membangun shelter BRT, berikut fasilitas pendukungnya itu, telah menghabiskan dana sebanyak Rp 250 juta.
“Sedangkan kami, sejauh ini untuk membangun shelter BRT tipe A hanya peroleh anggaran Rp 150 juta per shelter. Karenanya coba kami hitung-hitung lagi. Dan tentunya, tidak semua shelter bakal dikemas megah seperti di USM. Mungkin hanya di shelter point tertentu,” tuturnya. (dse)
http://jateng.tribunnews.com/2018/06/23/kepala-blu-trans-semarang-infokan-ada-3-kampus-ikuti-jejak-usmBagikan Berita Ini
0 Response to "Kepala BLU Trans Semarang Infokan Ada 3 Kampus Ikuti Jejak USM"
Post a Comment