Mahasiswa Umuslim Berkumpul di Kampus Timur Peringati Tsunami, Ini Kegiatannya - Serambi Indonesia

Kegiatan tersebut bagian dari mengenang dan memperingati musibah besar

yang melanda Aceh 15 tahun lalu.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM- Pemerintah mahasiswa (Pema) Universitas Almuslim
(Umuslim) Peusangan Bireuen, Jumat (27/12/2019) sore berkumpul di
mushalla kampus timur, dua ratusan lebih mahasiswa menggelar kegiatan
pengajian bersama, menonton video musibah tsunami secara
bersama-sama.

Kegiatan tersebut bagian dari mengenang dan memperingati musibah besar
yang melanda Aceh 15 tahun lalu.

• Kematian Hakim Jamaluddin Masih Misteri, Benarkah Dibunuh Pasukan Profesional Terlatih dari Aceh?

• Liburan Akhir Tahun Ramai di Bener Meriah, Lokasi Wisata Paling Menarik, Ada Kebun Strawberry.

• Akui Tak Senang Berseragam Loreng, 3 Pemuda Papua Minta Mundur dari Pendidikan Militer, Ini Kata TNI

Ketua Pema Umuslim, Muhammad Dianmengatakan, dengan pengajian bersama, tanya jawab masalah agama,menonton video musibah tsunami sekaligus tausiyah disampaikan AbiyaMuhammad Baidhawi HM.

“Tablig akbar para mahasiswa Umuslim dapat
menambah keimanan kita semua,” ujarnya.

Wakil Rektor bidang kemahasiswaan Dr Ir Saiful Hurri MSi diwakili
Kabag Humas dan Kemahasiswaan Umuslim Zulkifli M Kom menyampaikan
apresiasi kepada mahasiswa atas pelaksanaan kegitan tersebut.

“Kegiatan ini jangan hanya sekedar serimoni, tetapi yang lebih penting
adalah hikmah dari tragedi musibah tersebut, jadilan tablig sebagai
momen evaluasi bagi kita semua terhadap perilaku kita, sebagai makhluk
Allah SWT,” ujarnya.

Muhammad Baidawi.HM dalam tausiyahnya mengatakan antara lain perlu
dipahami hikmah tsunami adalah supaya sadar dalam kehidupan di dunia.
“Para aulia Allah mengalami juga musibah dan cobaan yang penting
bagaimana menyikapi musibah, tsunami adalah bukti kekuasaan Allah,
sehingga kita tidak congkak dan sombong berada di muka bumi
ini,”ujarnya

Ditambahkan, selaku hamba Allah harus menjadi orang-orang yang
berilmu, sungguh sangat disayangkan banyak orang hidup dengan
bergelimang harta tetapi tidak punya ilmu, maka tuntutlah ilmu.

“Jangan menambah air mata saudara kita tapi harus mampu menghapus air
mata saudara kita yang lain yang ditimpa musibah,” ujarnya. Ketua
panitia Syahrul Ramadhan menyampaikan kegiatan gelar Pema Umuslim
bersama ratusan mahasiswa dalam rangka mengenang kembali musibah yang
terjadi 15 tahun lalu di Aceh. (*)

Let's block ads! (Why?)