Sejumlah Alumni Kampus Jawa Timur Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'aruf - Gatra

Surabaya, Gatra.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo hadir saat deklarasi sejumlah Alumni Kampus ITS, Untag, Unair, Santa Maria, Petra, Widya Mandala, Unesa, Stiesia, Brawijaya, Unej dan beberapa kampus lainnya di Jawa Timur.

Saat deklarasi yang bertempat di Jalan Pahlawan, Surabaya, Sabtu (02/02) itu, Jokowi mengatakan pengalaman merupakan hal terpenting, selain beberapa hal lainnya dalam melihat siapa yang harus dipilih.

"Mengelola negara tidak mudah, karena kita memiliki perbedaan-perbedaan suku, adat istiadat, agama dan budaya serta berbeda bahasa," kata Jokowi saat menyampaikan pidato pada alumni sejumlah kampus di Jatim dan alumni UGM, UI di Jatim.

Jokowi menyebut negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote ini memiliki 260 juta penduduk yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kab/kota dan 17 ribu pulau serta 714 suku dan 1100 bahasa daerah.

Ia bercerita bahwa dirinya menyesuaikan dengan dunia kepemerintahan saat menjadi Walikota Solo dan itu membutuhkan waktu hampir 2 tahun. Lalu memimpin Provinsi DKI Jakarta, kemudian memimpin negara.

"Artinya ada tahapan-tahapan pengalaman dari bawah, masuk menengah sampai mengelolah negara." ucapnya.

Sisi lain yang harus dilihat dalam mengelola negara Indonesia adalah keragaman. Sebab itu merupakan tantangan sekaligus kekuatan untuk menjadi kekuatan 5 besar ekonomi dunia.

Selain itu, Jokowi menilai bahwa cara-cara berpolitik harus memberikan edukasi pada masyarakat, penuh etika, dan beradab. “Menawarkan program-program, ide dan gagasan-gagasan besar. Bukan malah memfitnah dirinya seperti yang dituduhkan oleh tim Prabowo-Sandi selama ini,” ujar Jokowi.

Oleh sebab itu Jokowi mengajak seluruh alumni kampus Jawa Timur yang hadir, untuk meluruskan fitnah dan hoax yang ditujukan pada dirinya di media sosial dengan cara door to door dari desa ke desa.

"Harus setiap saat bapak ibu luruskan. Saya yakini arek-arek Suroboyo, dan arek-arek Jawa Timur lainnya pasti wani,” katanya.

Reporter: Muhammad Rizky

Editor: Bernadetta Febriana

Let's block ads! (Why?)