Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir menyebutkan masih melakukan pendataan kerusakan sejumlah kampus di Palu akibat terkena gempa bumi dan tsunami.
"Kami lagi lakukan tanggap darurat kemarin pada tanggal 3 Oktober 2018 bersama Presiden, baru lakukan pendataan karena situasi di Palu masih belum sempurna," katanya di Semarang, Sabtu, 6 Oktober 2018.
Hal tersebut diungkapkannya usai penandatanganan MoU antara Universitas Diponegoro dan PT Sinar Mas Group, PT Astra International, PT Delta Oriental Kapuas, serta Yayasan Alumni Teknik Perkapalan Undip.
Nasir mengakui sampai sejauh ini belum mengetahui jumlah mahasiswa yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami, termasuk dosen dan pegawai berbagai perguruan tinggi di Palu.
"Kami sudah datang ada 6-7 gedung cukup parah. Dinilai kerusakannya sekitar Rp283 miliar. Ini dari tim teknis, belum dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Nasir seperti dilansir dari Antara.
Nasir menyebutkan Universitas Tandulako yang mengalami kerusakan cukup parah, kemudian Universitas Muhammadiyah Palu yang satu gedungnya roboh, termasuk gedung perwakilan Universitas Terbuka.
Demikian pula, kata dia, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Datokarama Palu yang bangunannya mengalami kerusakan parah dan kondisinya sudah tidak bisa dipergunakan untuk kegiatan perkuliahan.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini
https://www.liputan6.com/news/read/3661204/menristekdikti-kerusakan-kampus-akibat-gempa-dan-tsunami-sulteng-masih-didataBagikan Berita Ini
0 Response to "Menristekdikti: Kerusakan Kampus Akibat Gempa dan Tsunami ..."
Post a Comment