TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, menyatakan kampus dilarang dijadikan tempat ajang berpolitik. Menurut dia, perguruan tinggi merupakan sarana mahasiswa menimba ilmu pengetahuan untuk masa depan yang lebih baik.
Menteri mengatakan tidak melarang kegiatan berpolitik tapi tidak boleh dilakukan di kampus. Kalau ingin berpolitik, dipersilakan di luar kampus. "Jadi, jangan dijadikan kampus sebagai tempat politik praktis, hal ini harus dijauhkan, dan dihindari," ujar Nasir.
Baca: Kata Sudirman Said Soal Pembatalan Seminar di UGM
Berikut lima diskusi yang digelar di kampus yang diduga melakukan politik praktis.
- Universitas Gajah Mada
Seminar Kebangsaan Kepemimpinan Era Milenial dengan pembicara mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, dan mantan Menteri Agraria Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, yang dijadwalkan di auditorium Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat, 12 Oktober 2018, pukul 14.00, batal.
Sudirman dan Ferry adalah anggota tim sukses pasangan calon presiden 2019 nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Karena itu, muncul dugaan bahwa pembatalan seminar itu karena alasan politik.
Baca: Cerita Eks Napi Teroris Soal Bibit Radikalisme di ...
Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus menegaskan tidak ada unsur politik dalam pembatalan itu. "Jangan digoreng-goreng, nanti gosong,” kata Ali, Jumat, 12 Oktober 2018.
Ali mengatakan acara itu dibatalkan karena penyelenggaranya bukan dari elemen di bawah fakultas atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). "BEM Fakultas Peternakan UGM tidak pernah mengeluarkan publikasi dalam bentuk apa pun."
Ali menuturkan sebenarnya pihaknya senang dengan adanya seminar kebangsaan seperti itu karena bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa. Namun yang diundang seharusnya dari dua kubu supaya berimbang.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diduga Berpolitik, 5 Acara dan Kegiatan di Kampus Ini Dibatalkan"
Post a Comment