JAKARTA - Universitas Pancasila menggelar upacara bersama dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila di halaman kampus jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (1/6/2018).
Upacara tersebut dimaksudkan agar seluruh akademika memahami nilai luhur Pancasila, sehingga mengucap syukur kepada Tuhan YME karena berada dalam NKRI. Dimana Pancasila menjadi ideologi dan falsafah bangsa, sehingga ditengah keanekaragaman bahasa, suku dan agama, semua bisa eksis dan bersatu.
Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Wahono sumaryono. Apt mengatakan, sebagai manusia yang beragama, segala sesuatu bisa terjadi karena kehendak Yang Maha Kuasa dan Pancasila proses historisnya. Hal tersebut, dicetuskan oleh Soekarno sebagai founding father bersama tokoh lainnya, yang tadinya rumusannya tidak seperti sekarang setelah ada kesepakatan akhirnya merunut seperti Pancasila sekarang ini.
"Upacara itu harus dimaknai sebagai perwujudan rasa syukur sebagai warga negara Indonesia yang tinggal di NKRI berdasarkan Pancasila dengan karunia keanekaragaman berbagai aspek kehidupan bangsa," ucap Prof Wahono di Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Jakarta, Jumat (1/6/2018).
Universitas yang didirikan pada 28 Oktober 1966 ini mengemban nama Pancasila, oleh karena itu, Universitas Pancasila mempunyai makna dalam menjalankan sistem keakademisan. Tujuannya ialah agar berproses memahami dan melaksanakan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di kampus dengan nilai luhur Pancasila.
"Saya mengajak kepada diri kita sendiri, 'apakah saya sudah menerapkan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa? Apa maknanya, kita memahami bahwa sifat Ketuhanan adalah kejujuran, tanggung jawab setiap orang menganut ajaran agamanya, yaitu berbuat baik, saling sayang dan tanggung jawab," ucapnya.
"Sila ke-2 'apakah benar kita sebagai insan akademik telah menerapkan nilai-nilai adil dan beradab sesuai tanggung jawab dan fungsi masing masing? Dan apakah kita beradab dalam menjunjung tinggi etika moral? Karena selain itu dalam civitas ada aturan aturan yang kita junjung itu untuk tata kelola yang baik," lanjutnya.
Sedangkan sila ke-3 Wahono memaknai penerapan persatuan dan kesatuan didalam kampus, mulai dari pola pikir, kesukuan, perilaku, status sosial. Selain itu dirinya pun memaknai arti sila ke-4, dengan esensi bahwa proses pengambilan keputusan dengan musyawarah dan mufakat.
Menurutnya, di Universitas Pancasila hal itu sudah berlaku. Seluruh aturan sesuai draft team, kemudian dikomunikasikan dengan seluruh anggota yayasan, lalu di sosialisasikan kemudian penyempurnaan hingga sepakat. Dimana keputusan itu sudah wajib dan terikat.
"Sila ke-5 'apakah sudah adil?', contoh semua bagi putra putri karyawan disini, sekolah disini, kita berikan keringanan pendidikan bila memenuhi syarat, selain itu juga bagi yang berprestasi kita berikan keringananan. Lalu bagi dosen dan karyawan kita upayakan kenaikan kelayakan kesejahteraan. Namun sesuai dengan kemampuan keuangan universitas, karena kita swasta maka istilahnya harus dikelola dengan baik," paparnya.
Menurut, Prof Wahono, kelima sila ini jika bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat tentunya sangat baik, selanjutnya hanya tinggal meningkatkan kualitas, jikalau belum harus segera dilaksanakan.
"Jadi ini maknanya hari Pancasila. Kalau diterapkan dengan baik dan benar maka kehidupan kampus pasti akan maju, ini juga tugas bagus demi kemajuan bangsa dan negara. Lebih luas lagi, para mahasiswa yang di didik dengan nilai Pancasila tadi diharapkan membawa nilai-nilai Pancasila berbangsa dan bernegara, apapun posisinya," pungkasnya. (yau)
(rhs)
https://news.okezone.com/read/2018/06/01/65/1905485/makna-pancasila-dalam-lingkungan-kampus-menurut-rektor-universitas-pancasilaBagikan Berita Ini
0 Response to "Makna Pancasila dalam Lingkungan Kampus Menurut Rektor ..."
Post a Comment