Menkeu Sri Mulyani menerima tanda mata di ajang International Workshop on UI Green Metric (IWGM) 2018 di kampus Undip Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/4). Lewat sharing pengelolaan lingkungan kampus berbasis lingkungan tersebut, Green metric diharapkan menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap alam. (Agus)
Semarang (Tagar 9/4/2018) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menaruh ekspektasi besar atas gelaranInternational Workshop on UI Green Metric (IWGM) 2018 di kampus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah. Ajang pemeringkatan kampus berbasis ramah lingkungan tersebut diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada kondisi alam.
“Pemeringkatan ini tentunya bisa menjadi model untuk dikembangkan di pemeringkatan lain. Dan dengan adanya pemeringkatan ini semua pihak bisa terlibat dalam mengatasi isu lingkungan dan perubahan iklim,” tutur Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto, Senin (9/3).
Menurut Agus, selama ini pemerintah sangat konsen di penanganan isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, polusi dan lainnya. Hanya saja, pengelolaan masalah lingkungan tidak bisa dihadapi sendiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan keterlibatan kalangan kampus, virus positif soal arti penting konsep pembangunan ramah lingkungan bakal lebih tersebar.
Ketua Pelaksana IWGM 2018 Prof Hadiyanto menyampaikan tujuan workshop adalah untuk memberikan wadah sharingpengalaman dan strategi kampus-kampus dunia dalam pengelolaan lingkungannya. Pelaksanaan workshop UI Green Metricdilakukan pada tingkat nasional dan internasional. Dan Undip sebagai koordinator nasional diberikan amanah untuk menyelenggarakan kedua workshop tersebut.
“Workshop UI Green metric tingkat nasional telah diselenggarakan tahun 2017 dan tahun ini Undip menyelenggarakanworkshop UI Green metric untuk tingkat internasional yang ke-4 setelah tahun sebelumnya diselenggarakan di Turki,” jelas dia.
IWGM 2018 di Undip dihadiri dan dibuka oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Peserta dan pembicara yang hadir diworkshop selama tiga hari ini, 8-10 April, ada 140 delegasi dari 23 negara. Selain Indonesia, juga ada akademisi dari Malaysia, Bahrain, Portugal, Hungary, Taiwan, Mexico, Italy, China, Spain, USA, Vietnam, Colombia, Thailand, Iran, Sri Langka, Tuerky, Kazakhstan, Rusia, Brazil, Lebanon, Jordan, Latvia, UK, Ireland dan India. (ags).
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Green Metric, Isu Lingkungan Lewat Kampus Hijau"
Post a Comment