Search

Sisitipsi, Suara Jujur dari Kampus Seni

Jakarta, CNN Indonesia -- Institut Kesenian Jakarta (IKJ) belum berhenti melahirkan musisi berkualitas setelah Naif (1995) dan White Shoes and The Couples Company (2002). Pada medio 2014, lahir sebuah band bernama Sisitipsi yang personelnya mahasiswa Jurusan Seni Musik Fakultas Seni Pertunjukan.

Personel Sisitipsi menguasai beragam alat musik, namun tetap padu. Mereka adalah Fauzan Lubis (Ojan) pada vokal, Rian Rahman pada gitar, Eka Wiji Astanto pada kontrabass, Amoroso Romadian pada trombone, Hendar Dimas Anggara pada kibor, dan Aditya Rahman pada drum.

Enam orang itu dipertemukan karena kebiasaan mahasiswa, nongkrong di kampus yang tak kenal waktu. Mereka sering nongkrong dari sore sampai malam, bahkan dini hari.


Aksi mereka berawal dari Ojan yang dapat satu slot band dalam acara Parade Teater Kampus Seni Indonesia (PTKSI). Mereka yang sedang nongkrong merasa terpanggil untuk tampil.

"Dari situ kami jamming dengan instrumen masing-masing [yang dipelajari di kampus]. Awalnya Eka pakai bass elektrik padahal dia main kontrabass. Kami minta dia main kontrabass dan berlangsung sampai sekarang," kata Ojan di kantor CNNIdonesia.com.

Sisitipsi berlatih dengan memainkan lagu-lagu dari berbagai band, seperti The Beatles. Uniknya, mereka memainkannya tanpa terpatok pada satu genre. Setiap personel memainkan alat musik yang dikuasi sampai akhirnya terasa genre bossa nova, jazz dan swing.

"Menurut kami, genre kami ini beda," kata Rian.


Usai tampil di PTKSI, Sisitipsi tak berhenti. Mereka membuat lagu bertajuk Alkohol dan Joni Santai yang mereka sebarkan lewat akun SoundCloud. Dua lagu itu membuat nama Sisitipsi naik daun. Dalam seminggu, lagu mereka bisa diputar sampai tiga ribu kali.

Ojan menilai itu sebagai respons positif.

Bagi sebagian orang, judul dua lagu Sisitipsi itu mungkin terkesan nakal. Tapi mereka punya cerita di baliknya. Alkohol bercerita tentang minuman yang nikmat tapi sebenarnya jahat. Faktanya, meski sudah dihargai tinggi plus pajak, orang-orang tetap membelinya.

[Gambas:Youtube]

Sedangkan lagu Joni Santai bercerita tentang mahasiswa yang sering mabuk. Kuliahnya tak kunjung lulus. Ujung-ujungnya, ia malah menghamili orang. Lewat lirik itu, Sisitipsi berusaha bermusik dengan jujur dan menyampaikan apa yang dilihat di kehidupan nyata.

"Awalnya kami bikin band bukan untuk keluar, tapi untuk di kampus dan market anak kampus mayoritas pemabuk. Ketika kami keluar, respons pendengar lebih besar," kata Amoroso.

Buktinya, banyak penggemar yang meminta mereka menyanyikn Alkohol setiap tampil. Mereka pun ikut bernyanyi. Penggemar Sisitipsi pun beragam, tak hanya mahasiswa kampus seni atau penyuka alkohol saja. Kata Ojan, ada juga perempuan berjilbab yang menggemari mereka.

Ojan menambahkan, "Banyak anomali kehidupan buruk yang bisa disampaikan. Bukan ngajak untuk menjadi lebih buruk, tapi kami ceritakan apa yang terjadi lewat musik."

[Gambas:Youtube]

Dari kesuksesan itu, pada 2016 Sisitpsi merilis album perdana bertajuk 73%. Nama 73 diambil dari alamat IKJ yang terletak di Jalan Cikini Raya Nomor 73.

Album itu berisikan sembilan lagu termasuk Alkohol dan Joni Santai. Tujuh lagu lain adalah Prelude, Polemikanadum, Aroma Dia, Lepas Kendali, Berlabuh Rindu, Rinai, dan Tiba.

Suara jujur dari Sisitipsi bisa didengar di CNNIndonesia.comMusic at Newsroom yang tayang Rabu (22/3) pukul 14.00 hingga 15.00 WIB. (rsa)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180316130404-227-283549/sisitipsi-suara-jujur-dari-kampus-seni

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sisitipsi, Suara Jujur dari Kampus Seni"

Post a Comment

Powered by Blogger.