YOGYAKARTA, iNews.id - Merasa risih dengan stigma beraliran Islam radikal, mahasiswi bercadar di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta menggelar aksi protes dengan cara berkeliling kampus.
Sambil membawa bendera Merah Putih, sejumlah mahasiswi bercadar ini juga menyatakan jiwa nasionalismenya dengan membacakan teks Pancasila.
Mereka menegaskan akan siap keluar atau pindah kampus jika rektor bersikeras memaksa mereka untuk menanggalkan cadarnya.
“Satu semboyannya, Bhinekka Tunggal Ika dan bendera ini adalah bukti bahwa aku berpancasila. Dasar negara Pancasila 1, Ketuhanan yang Mahaesa. 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. 3, Persatuan Indonesia. 4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyaraatan Perwakilan. 5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Sakyat Indonesia,” kata Dei Mudrika, salah seorang mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang bercadar, Jumat (9/3/2018).
BACA JUGA:Sultan Minta Rektor UIN Yogya Pertimbangkan Lagi Larangan Bercadar
Dengan menyinggahi sejumlah fakultas, Dei dengan lantang dan fasih membaca satu per satu sila dalam Pancasila. Dei juga menyatakan diri berideologi Pancasila dan bersemboyan Bhineka Tunggal Ika.
Selain membaca teks Pancasila, Dei pun sengaja membawa bendera Merah Putih untuk menunjukkan jiwa nasionalismenya kendati dia merupakan muslimah bercadar.
Dei Mudrika tak sendirian. Beserta sejumlah rekan-rekannya, dia sengaja menggelar aksi teatrikal berupa membaca puisi dan teks Pancasila guna membuktikan kepada civitas akademika bahwa tak ada yang salah dengan mahasiswi bercadar.
Mereka menyuarakan aspirasi bahwa stigma mahasiswi bercadar yang selama ini berkonotasi negatif dan dianggap penganut paham radikal adalah salah kaprah.
Bagi mereka, penampilan tidak mutlak menunjukkan ideologi seseorang. Dei pun mengaku akan siap keluar atau pindah kampus jika rektor bersikeras memaksa mereka untuk menanggalkan cadarnya.
Menurut Dei Mudrika, aksi itu sengaja digelar untuk membantu memulihkan semangat belajar bagi mahasiswi bercadar yang saat ini banyak mengalami trauma atas kebijakan pelarangan mengenakan cadar di kampus.
“Bahwa sebenarnya di sini bukan masalah pro kontra, tapi kami ingin jadi motivasi temen lain mari kita bangun lagi semangat kita tetap bersosialisasi karena temen saya banyak,” katanya.
Dei juga menegaskan, selama ini dirinya juga Pancasilais dan mendukung (aturan) apa yang ada di Indonesia. “Saya ingin sembuhkan luka temen yang minder jarang ke kampus atau mereka memilih keluar jika bercadar dilarang. Kalau memang dilarang bercadar ya saya akan memilih sama keluar dari kampus,” tandasnya.
Menurut Dei, bercadar merupakan keinginan diri sendiri dan tidak ada paksaan dari pihak mana pun maupun kelompok tertentu. “Ketika dilarang saya memilih meninggalkan dan berpindah kampus yang lebih toleransi karena penampilan itu tidak menunjukkan ideologis seseorang,” katanya.
Dei juga mengaku siap mengikuti pembinaan yang diberikan pihak kampus sekaligus menepis tuduhan jika bercadar bukan sebuah ideologi namun panggilan hati.
Editor : Kastolani Marzuki
http://www.inews.id/daerah/yogya/protes-kebijakan-kampus-mahasiswi-bercadar-uin-yogya-baca-pancasilaBagikan Berita Ini
0 Response to "Protes Kebijakan Kampus, Mahasiswi Bercadar UIN Yogya Baca ..."
Post a Comment