
Ketua Panitia MGtC ke-4 Insiwi Febriary Setiasih mengatakan, MGtC adalah pameran bersama sejumlah museum yang diadakan di UNS. Pameran ini merupakan kegiatan tahunan Kampus UNS, dan sejak 2018 telah dicanangkan sebagai agenda kebudayaan (calender of event) Kota Surakarta.
“Pameran MGtC merupakan salah satu upaya UNS menyematkan ciri sebagai kampus berwawasan kebudayaan dan meneguhkan prinsip sebagai kampus Benteng Pancasila,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Solo kemarin.
Ditambahkan Insiwi, melalui Pameran MGtC, UNS berupaya ikut serta merealisasikan Undang-Undang (UU) Nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan berpartisipasi memeringati Hari Museum Indonesia, 12 Oktober lalu.
Inisiator MGtC Agus H.K. Supomo mengungkapkan, pameran MGtC bukan hanya menampilkan koleksi museum. Serangkaian kegiatan pendukung menyertainya. Antara lain seminar sejarah/permuseuman, workshop, bedah buku, lomba untuk mendekatkan generasi milenial pada museum, dialog komunitas budaya, permainan anak tradisional, pentas seni dan lain-lain.
MGtC ke-4 ini diikuti oleh puluhan museum dari berbagai kota. Seperti Museum Lokabudaya Universitas Cenderawasih Papua, Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta, Museum UNS, Museum/Lab Sejarah FIB UNS, Museum/Lab Sejarah FKIP UNS, Museum/Lab Sejarah FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Museum Keris Nusantara Solo.
Selanjutnya, Museum Kambang Putih Tuban, Museum Bung Karno Blitar, Museum Penerangan Jakarta, Perpustakaan Nasional R.I. Jakarta, Arsip dan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah Semarang dan Confusius Institute.
"MGtC 4 juga diisi beberapa kegiatan pendukung. Di antaranya seminar tentang kecendekiaan dalam perspektif sejarah. Seminar ini bertemakan Pustaka Para Cendekia dan Nasionalisme yang akan dilaksanakan pada Rabu (30/10) bertempat di Ruang Sidang II Gedung Rektorat UNS Lantai II,” ucapnya.
Ada pula workshop untuk para guru sejarah, Rabu (30/10) di Ruang Seminar Gedung 3 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS. Kemudian workshop mengenai arsip keluarga, lomba dongeng, dolanan anak tradisional dan workshop membatik dan games interaktif sejarah.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, Warto menambahkan pihaknya sangat mendukung kegiatan MGtC ini. “Semoga melalui kegiatan ini bisa mengedukasi para pengunjung,” sambungnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNS Ahmad Yunus menjelaskan, melalui MGtC masyarakat lebih mudah memperoleh akses info dan pengetahuan tentang museum, warisan sejarah, kekayaan budaya dan nilai-nilai kebangsaan.
“Khusus bagi UNS, MGtC dapat menjadi media menyampaikan pesan yang kuat sebagai kampus yang berwawasan kebudayaan,” pungkasnya. (aya/wa)
(rs/aya/per/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Teguhkan UNS sebagai Kampus Berwawasan Budaya - Jawa Pos"
Post a Comment