TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ratusan mahasiswa dan sejumlah dosen Universitas Dwijendra, Denpasar, tumpah ruah di Jalan Kamboja atau depan Kampus Dwijendra, Senin (26/11) sore.
Mereka tak bisa masuk kampus karena pintu pagar digembok. Sebaliknya empat dosen sempat terkurung di dalam kampus.
Salah satu dosen yang terkurung di dalam kampus adalah Made Sila. Ia terkunci dari dalam saat datang duluan ketika kampus masih terbuka.
Kepada Tribun Bali dari balik pagar kampus, tadi malam, Made Sila mengaku tidak tahu menahu kalau kampus akan diliburkan, kemarin. Dirinya juga tidak mengetahui kalau pagar kampus akan ditutup.
"Saya datang jam setengah lima mau sembahyang dulu mau doakan biar Dwijendra baik. Saya tidak tahu kalau libur, masuk seperti biasa saja. Tapi tadi lihat pagar dikunci sama sekuriti-nya," kata Sila yang mengajarkan PKN itu.
Dia juga menjelaskan tidak menerima informasi adanya libur, juga tidak mendapat info kalau liburnya karena hari guru.
"Biasanya terbuka saja pagarnya. Saya ini mau keluar tapi gak bisa. Tidak ada pemberitahuan libur. Nggak... nggak ada libur. Kalau libur, itu ada informasinya di WhatsApp," jelasnya.
Dirinya menyebut tidak tahu atas perintah siapa pintu pagar digembok.
"Nggak tahu. Saya kan cuma mengajar di sini gak ngurus yang gituan. Pas tadi masuk parkir mobil, sembahyang dan pas ke sini e ditutup," sebutnya.
Dari informasi Made Sila, ada empat dosen yang berada di dalam kampus hingga pukul 19.57 Wita.
http://bali.tribunnews.com/2018/11/27/pintu-kampus-dwijendra-digembok-tanpa-kejelasan-mona-pak-kok-digembok-kita-mau-kuliahBagikan Berita Ini
0 Response to "Pintu Kampus Dwijendra Digembok Tanpa Kejelasan, Mona: Pak Kok Digembok? Kita Mau Kuliah - Tribun Bali"
Post a Comment