PEKANBARU, KOMPAS.com - Pada Sabtu (2/6/2018) sekitar pukul 15.30 WIB, warga kampus Universitas Riau dikagetkan dengan kedatangan polisi bersenjata lengkap dengan rompi anti peluru.
Polisi langsung menyisir kawasan kampus dan memasang garis polisi terhadap gelanggang mahasiswa di kawasan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).
Selain itu, mobil baraccuda dan Gegana Brimob Polda Riau terparkir di pinggir jalan. Petugas bersiaga dengan senjata laras panjang maupun pendek.
Melihat kegiatan polisi tersebut, banyak mahasiswa dan warga yang bertanya-tanya dengan kedatangan polisi tersebut.
Baca juga: 3 Terduga Teroris di Universitas Riau Berencana Ledakkan Bom di Kantor DPRD dan DPR RI
Tak sedikit mahasiswa yang datang melihat petugas melakukan penggeledahan di gelanggang mahasiswa. Hingga pukul 17.00 WIB, mahasiswa semakin ramai menyaksikan dari jarak sekitar 50 meter.
Petugas yang terdiri dari Densus 88, Polda Riau dan Polresta Pekanbaru mengawasi ketat penggeledahan gelanggang mahasiswa. Sesekali terlihat beberapa petugas keluar masuk dari gedung berwarna oranye itu.
Lebih kurang tiga jam penggeledahan, petugas lalu keluar dengan membawa sejumlah barang, seperti 3 buah tas ransel, 1 kantong plastik, 2 ember cat dan 1 paperbag.
Lalu, barang yang diamankan tersebut dibawa oleh petugas menggunakan mobil Gegana Brimob Polda Riau. Saat itu, petugas kepolisian enggan memberikan keterangan lebih lanjut kepada wartawan, termasuk dari pihak kampus.
Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris
Barulah pada pukul 21.30 WIB, Polda Riau menggelar konferensi pers terkait penggerebekan dan penggeledahan gelanggang mahasiswa. Polisi juga memperlihatkan barang bukti yang diamankan.
Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi beserta sejumlah dekan juga hadir di Markas Polda Riau.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang menjelaskan bahwa dalam penggerebekan dan penggeledahan itu, tim Densus 88 menangkap tiga terduga teroris yang merupakan alumni dari kampus tersebut. Ketiganya berinisial BI, ED dan ZA (sebelumnya disebutkan J).
"BI alumnus jurusan Administrasi Publik 2002, ED alumnus jurusan Ilmu Komunikasi 2005 dan ZA alumnus jurusan Ilmu Pariwisata 2004," kata Nandang.
Baca juga: Elegi Anak-anak di Ledakan Bom Surabaya
Bersama dengan mereka, tim juga menyita empat buah bom rakitan siap ledak yang kemudian sudah dijinakkan, alat perakit bom, kabel dan sebuah kotak terbuat dari kayu.
"Kami menemukan 4 bom rakitan aktif, 2 busur panah dan 8 anak panah, 8 jenis serbuk bahan peledak dan 1 senapan angin," ujar Nandang sambil menunjuk barang bukti yang membuat wartawan dan sejumlah polisi lainnya sontak kaget.
"Berdasarkan pengakuan pelaku, 4 bom akan diledakkan di kantor DPRD Provinsi (Riau) dan DPR RI," lanjut Nandang kemudian.
Bersambung ke halaman 2: Bom dirakit di dalam kampus...
Nandang mengatakan, ketiga pelaku ternyata sudah satu bulan tinggal di kawasan kampus sambil merakit bom tersebut. Polisi, lanjut Nandang, sudah memantau aktivitas mereka selama di sana.
"Kami sudah tau pergerakan mereka. Rencananya mau gerebek hari Jumat (1/6/2018), namun waktunya belum pas. Jadi kita gerebek Sabtu sore," ujar Nandang.
Dia menjelaskan, satu dari tiga pelaku yang memiliki keahlian merakit bom, yakni ZA.
"Si ZA ini jurusan pariwisata. Dia punya keahlian rakit bom. Dia juga mengajarkan membuat bom melalui Instagram," kata Nandang.
Baca juga: Tradisi Unik Ngabuburit di Madiun, Nonton Kereta Lewat
Saat ini, ketiga terduga teroris masih diperiksa oleh Polda Riau dan Densus 88. Mereka ditempatkan di sebuah ruangan khusus.
"Sudah ditangani Tim Satgas yang baru kami bentuk. Pengembangan kami lakukan bersama Densus," kata Nandang.
Nandang juga menegaskan alasan polisi membawa senjata laras panjang ke dalam kawasan kampus.
"Berkaitan penggerebekan di kampus menggunakan senjata laras panjang, karena yang digerebek bukan pencuri ayam. Tapi, salah satu bentuk kejahatan extraordinary atau kejahatan yang sangat meresahkan bangsa-bangsa di dunia ini," tutur Nandang.
Bersambung ke halaman 3: Rektor heran, tidak ada yang mencurigakan...
Sementara itu, Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengutuk 3 orang terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti-Teror Mabes dan Polda Riau tersebut.
"Seluruh civitas akademika mengutuk (3 terduga teroris) ini dan kegiatan yang dilakukan ini," terang
Pihaknya juga sangat menyayangkan adanya terduga teroris di lingkungan kampus Universitas Riau. Padahal, selama ini tidak ada hal-hal yang mencurigakan.
"Tidak ada sama sekali yang mencurigakan. Apalagi kegiatan yang mengarah ke terorisme," ucap Aras.
Baca juga: Cerita Mahasiswi IAIN Dideportasi karena Diduga Terlibat ISIS, Menghilang hingga Drop Out
Universitas, lanjut Aras, menyampaikan terima kasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang telah mengungkap aksi terduga teroris tersebut.
"Sekali lagi kami mengutuk aksi pelaku ini. Selanjutnya, kasus ini kita percayakan Densus dan Polda Riau," tambah Aras.
https://regional.kompas.com/read/2018/06/03/09411991/sabtu-mengejutkan-di-universitas-riau-3-terduga-teroris-dan-bom-yang-dirakit?page=all
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sabtu Mengejutkan di Universitas Riau, 3 Terduga Teroris dan Bom ..."
Post a Comment