Search

Punya Anak Masih Kuliah, Menristek Takut Radikalisme Kampus

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir tak menampik bahwa dirinya sempat khawatir puteri sulungnya yang sudah duduk di bangku kuliah terpapar radikalisme.

Pernyataannya itu menanggapi sikap sebagian orang tua yang takut anaknya berkuliah di tujuh perguran tinggi negeri (PTN) yang disebut tersusupi radikalisme, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).

"Saya juga punya anak di kampus, saya juga berpikir sama. Saya sebagai orang tua juga ada rasa takut, sama. Tapi apakah harus takut? Nggak," kata Nasir di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/6).


Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu mengaku senantiasa menasehati puterinya agar selalu menjaga diri dan mampu memilah ajaran yang patut diikuti dan tidak.

"Dik, kamu kuliah di kampus yang pendidikannya bebas, kamu harus hati-hati. Ilmu pengetahuan itu berkembang dan harus kamu pelajari. Tetapi kamu tetap harus ingat pada Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Nasir, menirukan nasehat kepada anaknya.

Nasir pun memahami kecemasan para orang tua, khususnya yang putera-puterinya berkuliah di tujuh PTN itu. Meski begitu, Nasir mengimbau agar orang tua bersikap lebih tenang serta senantiasa mengawasi kegiatan dan pergaulan sang anak.

"Oleh karena itu, sebagai orang tua mohon jangan terlalu takut kepada putera-puterinya yang kuliah di perguruan tinggi tersebut," ujarnya.

"Tidak berarti hanya 7 PTN itu, semua PT dimanapun akan terjadi hal yg sama. Kita ada plus dan minus nya dimanapun," Nasir melanjutkan.

Sementara itu, Nasir menyebut tujuh kampus radikal yang disebutkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah informasi penelitan di masa lalu. Penelitan serupa juga pernah dilakukan Kemenristekdikti pada tahun 2011-2014.

"Setelah itu, saya ingin menelisik lebih dalam siapa saja terlibat di dalamnya. Dia hanya potensi yg disebutkan. Belum menuju pada orang. Saya ingin [tahu] orangnya siapa karena harus ada tindakannya," tutup Nasir. (arh)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180606151427-20-304031/punya-anak-masih-kuliah-menristek-takut-radikalisme-kampus

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Punya Anak Masih Kuliah, Menristek Takut Radikalisme Kampus"

Post a Comment

Powered by Blogger.